Alfi M Muhamad

Jalan-Lihat-Cerita-Tulis-Baca

Sambal Tumpang

sambal tumpang 8

Sambal Tumpang, salah satu masakan khas yang menjadi bagian dari denyut kehidupan di beberapa daerah seperti Boyolali, Salatiga, Sragen, dan sekitarnya. Tentu kekhasannya berbeda-beda jika dibanding daerah satu dengan daerah lainnya. Lampu merah dan sebuah lincak bambu berbentuk persegi, gerobak kaki lima, puluhan tahun lalu menjadi sejarah berdirinya warung-warung yang sekarang menjadi tempat singgahnya para penikmat sambal tumpang.

Salah satunya, warung sambal tumpang Mbah Merto yang bisa ditemui di Jl Pandanaran, Boyolali, tak jauh dari Terminal Boyolali. Sambal Tumpang Mbah Merto sudah dijalankan dari generasi ke generasi. Kini, Bu Parti (40) pewaris ketiga yang  meneruskan usaha keluarga yang sudah turun temurun ini. Lima belas tahun sudah ia melanjutkan usaha dari neneknya.

Terdiri dari sepiring nasi, sejumput daun papaya, dan daun kol, dibubuhi kuah sambal rasanya sangat menggugah selera. Aneka minuman seperti, susu sapi, teh, dan kopi pun telah tersedia di gelas kecil yang telah ada di atas meja sebagai pendamping sarapan pagi ini.

Untuk menikmati satu porsi nasi atau bubur tumpang, hanya dengan merogoh kocek Rp 3000 kita bisa merasakan makanan khas Boyolali itu. Pelanggan yang datang untuk sarapan di warung ini bermacam-macam, dari segala macam usia dan pekerjaan. Oleh karena itu, tradisi inilah yang dipegang teguh oleh keluarganya untuk melanjutkan usaha yang sudah berumur lima puluh tahun ini.

sambal tumpang 7

“Saya jualan sambal tumpang dari anak saya sekolah TK sampai sekarang sudah SMA.” ungkapnya sambil melayani pembeli lain yang masih mengantre yang datang pada pagi itu.

Sambal tumpang adalah perpaduan nasi dengan sayuran rebus yang diberi kuah sambal tumpang di atasnya. Dari situlah muncul sebutan sambel tumpang. Komposisi sambal tumpangnya sendiri (orang Boyolali sering menyebutnya, “sambel lethok”) berbahan dasar santan dan tempe busuk yang dibumbui bumbu lombok, kencur, serai, daun salam, daun jeruk, bawang merah, dan bawang putih. Kuah sambal inilah yang menjadikan rasa gurih dan pedas pada nasi tumpang.

Rasa lezat sambal tumpang sangat ditentukan tempe. Maka tempe yang dipilih harus berkualitas dan punya rasa yang khas. Oleh karena itu biasanya sambal tumpang menggunakan tempe yang sudah tua atau busuk sebagai bahan dasarnya. Biasanya, di dalam kuah sambal tumpang juga ditambahi tahu untuk lauknya.

Hmm, jika anda melintas di Boyolali tidak ada salahnya untuk singgah sejenak dan mencicipi kuliner yang satu ini. Selain di warung sambal tumpang Mbah Merto, juga bisa di temui di warung sambal tumpang Pak Suprih di Jl. Prof soenarso Boyolali, warung Mbok Nah di Jl. Raya Ampel Boyolali, dan di pasar-pasar yang ada di Boyolali. Selamat mencoba.

Tinggalkan komentar